Greta Thunber Gadis Remaja Yang Mengguncang Dunia
Greta Thunberg, seorangremaja swedia yang menginspirasi
gerakan international untuk memerangi perubahan iklim.
Greta adalah gadis remaja berusia 17 tahun yang
dibesarkan di Stockholm, Swedia. Ibu Greta, Malena Ernman adalah penyanyi opera
dan mantan peserta kontes lagu Eurovision. Ayahnya Svante Thunberg adalah
seorang aktor dan merupakan keturunan dari Svante Arrhenius, seorang ilmuwan
yang menciptakan model efek rumah kaca. Greta belajar tentang perubahan iklim
ketika dia berumur delapan tahun, tapi orang tuanya bukan aktivis iklim.
Di mulai pada bulan mei tahun 2018, dalam usia 15 tahun, Greta memenangkan kompetisi essai perubahan iklim yang diselengarakan oleh sebuah surat kabar lokal. Tiga bulan kemudian, pada bulan Agustus, dia mulai melakukan protes di depan gedung parlemen Swedia, dalam aksi tersebut Greta bersumpah untuk tetap melanjutkan protes ini hingga pemerintah Swedia memenuhi target emisi karbon yang disepakati oleh para pemimpin dunia di Paris, pada tahun 2015. Aksi portesnya menjadi viral di media sosial dan mendapat dukungan, alhasil pemogokan mulai terjadi di seluruh dunia, dengan tagar #FridaysForFuture.
Pada Desember 2018, lebih
dari 20.000 siswa di seluruh dunia telah bergabung dengannya di negara-negara
termasuk Australia, Inggris, Belgia, AS, dan Jepang. Dia bergabung dalam
pemogokan di seluruh Eropa, memilih untuk bepergian dengan kereta api untuk
membatasi dampaknya terhadap lingkungan.
Keaktifan Greta dalam
isu perubahan iklim yang mendapat
dukungan dari banyak aktivis membuat Greta yang baru berusia remaja itu harus mengambil
cuti sepanjang tahun 2019 dari sekolah untuk terus berkampanye, menghadiri
konferensi iklim utama, dan bergabung dengan protes siswa di seluruh dunia.
Pada September 2019, Greta pergi ke New York untuk
berpidato di konferensi iklim PBB. Greta menolak terbang karena dampak lingkungann,
jadi akhirnya Greta pergi ke sana dengan kapal pesiar, dengan lama perjalanan
yang selama dua minggu.
Ketika tiba di
New York, Greta memperisapkan pidatonya. Dalam pidatonya di konferensi tersebut, dia
mengecam para politisi karena mengandalkan kaum muda sebagai jawaban atas
perubahan iklim. Greta juga meminta bank, perusahaan, dan pemerintah untuk
berhenti berinvestasi dan mensubsidi bahan bakar fosil, seperti minyak, batu
bara, dan gas. "Sebaliknya, mereka harus menginvestasikan uang mereka
dalam teknologi berkelanjutan yang ada, penelitian dan pemulihan alam,"
katanya.
Greta yang baru berusia remaja telah mengguncang dunia
dengan aksinya memprotes dan mengkampanyekan perubahan iklim dalam aksi –
aksinya, Greta tidak sendiri, dia di dukung oleh aktivis-aktivis lingkungan,
ilmuan, petinggi-petinggi negara. Dari aksi-aksi Greta tersebut dia mendapat penghargaan
Person of the Year 2019 oleh majalah Times. Greta adalah salah satu contoh
gadis remaja yang sangat kritis, hal ini perlu menjadi contoh bagi generasi
muda Indonesia agar peduli terhadap isu-siu sosial atau lingkungan yang terjadi
disekitar mereka, tidak perlu menjadi viral namun lakukanlah tanggung jawab
kecil yang dapat mengubah kehidupan disekitar, dengan begitu maka muncul Greta
lain di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar